1 | Lokasi
Lokasi jadi hal pertama yang penting ditentukan. Biasanya orangtua atau mertua cenderung menghendaki pasutri baru tinggal berdekatan dengan mereka. Diskusikan dengan penuh kekeluargaan untuk menentukan lokasi tempat tinggal, terutama jika pasangan sama-sama bekerja.
2 | Biaya
Dana selalu penting dibicarakan karena menyangkut banyak hal dalam pernikahan. Jika harus menyewa rumah, misalnya, berapa yang mesti dialokasikan dan dari mana dana itu diambil? Belum lagi kalau beli rumah, tentu diskusinya lebih serius dan mungkin melibatkan orangtua.
3 | Furnitur
Entah mengontrak atau beli rumah baru, furnitur tidak bisa disepelekan apalagi jika salah satu pasutri bekerja di rumah yang butuh perabot khusus untuk mendukung produktivitasnya. Furnitur apa saja yang perlu disiapkan harus diobrolkan dengan jelas.
4 | Housekeeping
Jika memilih mengontrak atau membeli rumah baru, housekeeping harus masuk dalam list pembahasan. Pembagian tugas domestik mesti gamblang dan tidak memberatkan salah satu pihak. Mana yang bisa dikerjakan bersama dan mana yang harus dikerjakan sendirian atau bergiliran?
5 | Penataan ruang
Menata ruang atau space dalam rumah–terutama jika tinggal bersama mertua–punya peran penting dalam keharmonisan pasangan juga hubungan dengan keluarga besar. Pastikan pembagian ruang telah melalui kompromi bersama yang saling menguntungkan, terutama menyangkut privasi pasangan.
Tempat tinggal setelah menikah memang gampang-gampang sulit. Biasanya orangtua cenderung pengin anak dekat dengan mereka, kalau bisa malah serumah kalau anak bungsu. Padahal pasutri pengin punya rumah sendiri biar bisa mandiri. Yang penting ada komunikasi.